Sabtu, 18 Februari 2012

cipping coed.


Komunikasi digital - Bab 10: Penyebaran Modulation Spectrum


10.4. Kode chipping - urutan kebisingan semu.
Kode chipping c (t) harus memenuhi sifat-sifat penting dan diinginkan banyak. Idealnya, harus menjadi
acak urutan seperti kebisingan sampel. Tapi, apa adalah ukuran keacakan? Sejauh sekarang
aplikasi yang bersangkutan, urutan biner kutub dianggap acak jika,
i) fungsi autokorelasi adalah urutan dua periodik dihargai. Autokorelasi adalah salah satu
ketika pergeseran adalah nol atau beberapa panjangnya. Dengan pergeseran lain adalah nol.
ii) Palang korelasi antara dua dari urutan tersebut dengan pergeseran apapun adalah nol.
Sayangnya, kondisi di atas dapat dipenuhi hanya dengan tak terbatas dan nondeterministic
urutan, yang tidak praktis direalisasikan. Oleh karena itu sebagai kompromi, yang cukup lama,
  dari sedikit data yang berisi sebanyak
urutan deterministik dan hampir acak diambil. durasi T
b
chipping bit sebagai realisasi praktis. Urutan ini tidak lebih benar-benar acak, tetapi hanya terdekat
praktis kompromi. Maka urutan nama acak semu atau urutan kebisingan semu. para
sifat berkompromi,
i) fungsi autokorelasi adalah urutan dua periodik dihargai. Autokorelasi adalah salah satu
ketika pergeseran adalah nol atau beberapa panjangnya. Dengan pergeseran lain adalah sebagai mendekati nol
mungkin.
ii) korelasi silang antara dua urutan tersebut dengan pergeseran apapun adalah sebagai mendekati nol sebagai
mungkin.
Banyak upaya telah dilakukan untuk merancang kode seperti pseudo random dan berbagai macam kode-kode seperti
telah dikembangkan. Sebenarnya semua dari mereka memiliki beberapa keuntungan dan kerugian bila digunakan dalam digital
komunikasi dan tidak layak untuk berkomentar bahwa pencarian kode terbaik adalah masih menyala. Berikut
kita akan membahas kode yang paling dasar yang dikenal sebagai urutan panjang maksimum atau m-urutan.
New! Hold down the shift key, click, and drag the words above to reorder. Dismiss
Bottom of Form
Google Translate for my:SearchesVideosEmailPhoneChat

Sabtu, 21 Januari 2012

PENGERTIAN ISNTRUMENTASI


Pengertian Instrumentasi 
Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Instrumentasi bisa berarti alat untuk menghasilkan efek suara, seperti pada instrumen musik misalnya, namun secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama:

  • sebagai alat pengukuran
  • sebagai alat analisa, dan
  • sebagai alat kendali.
Instrumentasi sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi survey/ statistik, instrumentasi pengukuran suhu, dll. Contoh dari instrumentasi sebagai alat analisa banyak dijumpai di bidang kimia dan kedokteran, misalnya, sementara contoh instrumentasi sebagai alat kendali banyak ditemukan dalam bidang elektronika, industri dan pabrik-pabrik. Sistem pengukuran, analisa dan kendali dalam instrumentasi ini bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan mengunakan komputer (sirkuit elektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa dipisahkan dengan bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri.
Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian depan/ awal dari bagian-bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa pengukur dari semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis, maupun besaran listrik. Beberapa contoh di antaranya adalah pengukur: massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu, kelembaban, tekanan, aliran, pH (keasaman), level, radiasi, suara, cahaya, kecepatan, torque, sifat listrik (arus listrik, tegangan listrik, tahanan listrik), viskositas, density, dll.